Bustanul Mustadzol, Jejak Pertama Rasulullah di Madinah

Ketika sampai kabar kepada penduduk Madinah bahwa Rasulullah akan hijrah ke Madinah, maka hampir setiap hari saat matahari belum terik, mereka keluar rumah menuju Harrah untuk menanti kekasih mereka.

Namun setiap kali mereka keluar, tak ada yang mereka temui kecuali terik sinar matahari. Dan mereka pun kembali pulang ke rumah sambil berharap orang yang mereka nantikan akan datang esok hari.

Hingga suatu hari, terdengarlah teriakan seorang Yahudi, “Wahai Bani Qilah (sebutan untuk penduduk Anshar), orang yang kalian tunggu sudah datang.”

Bersegeralah kaum Anshar menuju Harrah mengambil peralatan senjata mereka untuk mengawal kedatangan Rasulullah. Kaum Anshar pun mengawal beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam di kiri dan kanan beliau. Sampailah mereka kemudian di sebuah kebun kurma milik Bani Amr bin ‘Auf dan Rasulullah pun memilih kebun tersebut untuk beristirahat.

Orang-orang kaum Anshar saat itu bingung membedakan antara Rasulullah dan Abu Bakar karena sosok mereka yang mirip. Mereka pun  salah menyangka Abu Bakar sebagai Rasulullah dan menyalami Abu Bakar.

Karena matahari yang semakin terik, dikhawatirkan panasnya menyakiti Rasulullah, maka Abu Bakar pun berdiri dan melindungi Rasulullah. Maka dari kejadian inilah disebut kebun itu dengan nama Bustanul Mustadzal (Kebun Orang Yang Dilindungi).

Inilah Bustanul Mustadzal, jejak pertama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di kota Madinah. Jaraknya sekitar 200 meter di sebelah barat Masjid Quba, masjid pertama yang kemudian dibangun oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.